1.
Kebutuhan
TIK untuk Administrasi Sekolah
Administrasi
sangat diperlukan bagi kelangsungan proses pembelajaran di sekolah. Dalam era kemajuan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini, sekolah dituntut untuk dapat
memberikan pelayanan yang cepat, mudah, dan terbaik baik siswa, guru, orang tua
maupun pemangku kepentingan pendidikan lainnya.
Orang sering menganggap enteng persoalan
administrasi tersebut, padahal kalau administrasi tidak didukung oleh
pemanfaatan TIK dan tidak dikelola oleh orang-orang yang terampil maka administrasi
tersebut akan tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. Orang yang memegang
administrasi hendaknya adalah orang yang sudah terlatih dalam bidangnya (orang
yang sudah mendapat ilmu/ pelatihan).
Administrasi tidak hanya dalam hal
keuangan saja tetapi juga dalam kerapian/keteraturan kita dalam pembukuan.
Administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu saja tetapi setiap hari
secara sistematis.
Keberhasilan
pendidikan di sekolah harus ditunjang oleh pelayanan administrasi sekolah yang
teratur, terarah dan terencana. Di mana dalam pelaksanaannya harus mengikuti
arah jaman yang semakin bersaing dan semakin modern. Untuk itu, perlu adanya
pembagian tugas ketatausahaan yang jelas dan terprogram di setiap sekolah,
serta adanya dukungan TIK yang memadai.
Administrasi
sekolah dilaksanakan dengan tujuan (1)
Meningkatkan pelayanan administrasi sekolah (2) Pelayanan administrasi sekolah
yang efisien dan efektif (3) Administrasi sekolah yang teratur, terarah dan
terencana
Administrasi sekolah antara lain meliputi:
1. Administrasi
persuratan dan pengarsipan
2. Administrasi
kepegawaian
3. Administrasi
keuangan
4. Administrasi
perlengkapan /inventaris
5. Administrasi
kesiswaan
6. Administrasi
perpustakaan
7. Administrasi
kurikulum
8. Administrasi
pengelolaan laboratorium
9. Administrasi
program pembelajaran
Dari jenis-jenis
administrasi tersebut, berapa jenis administrasi di sekolah Anda yang telah diproses dan didistribusikan dengan berbasis TIK? Untuk kebutuhan
administrasi sekolah, Anda tidak perlu harus selalu mengembangkan sendiri
aplikasi yang dibutuhkan. Saat ini
banyak aplikasi administrasi sekolah yang dapat dimanfaatkan baik yang
dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional maupun oleh pihak swasta.
2.
Kebutuhan
TIK untuk Sistem Komunikasi Sekolah
Kata
komunikasi atau communication
dalam bahasa Inggris, berasal dari
perkataan Latin communis, communico atau
communicare, yang berarti sama atau
membuat sama . Sejalan dengan pengertian
tersebut, beberapa ahli merumuskan definisi komunikasi, antara lain “ Komunikasi adalah proses yang memungkinkan
seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang
verbal) untuk mengubah perilaku orang lain. “
Suatu komunikasi harus jelas, artinya apa yang
diinformasikan oleh pengirim informasi harus mempunyai arti dan makna yang
sama, tidak boleh menyimpang atau bertentangan dengan penerima pesan tersebut.
Penyimpangan dan perbedaan makna informasi menandakan adanya gangguan
komunikasi yang sering disebut distorsi komunikasi. Jadi dalam suatu komunikasi
yang baik tidak akan terjadi pertentangan informasi antara pengirim dan
penerima informasi. Selian itu komunikasi yang disampaikan juga harus cepat dan
tepat waktu. Sebagai contoh informasi tentang hasil ulangan harian siswa akan
tidak bermakna bila disampaikan secara
bersamaan pada akhir semester kepada orang tua siswa. Sebaiknya informasi
tersebut disampaikan segera setelah pelaksanaan ulangan harian, sehingga
menjadi bahan umpan balik bagi siswa, guru maupun orang tua.
Dalam penerapan organisasi, komunikasi
dibedakan dalam dua macam, yaitu : (1) komunikasi eksternal atau
komunikasi sosial yaitu komunikasi yang dilakukan organisasi atau anggota
organisasi terhadap organisasi atau pihak luar organisasi yang bersangkutan,
dan (2) komunikasi internal, komunikasi yang digunakan dalam lingkungan
organisasi sendiri. Bila diadaptasikan
dalam konteks sekolah maka komunikasi antara pihak sekolah dengan orang tua
siswa, , tokoh masyarakat, ataupun dengan dunia industri sebagai mitra dalam
pembelajaran dapat dikategorikan sebagai
komunikasi eksternal. Sedangkan komunikasi antara kepala sekolah, guru, tenaga
administrasi dan siswa dapat dikategorikan sebagai komunikasi internal.
Dalam sistem komunikasi di sekolah baik komunikasi
internal maupun komunikasi eksternal harus disampaiakan secara akurat, tepat
dan cepat. Sebagai contoh undangan untuk pengurus komite sekolah akan lebih
baik bila disampaikan sesegera mungkin, agar pengurus komite sekolah dapat
menjadwalkan waktunya. Begitu juga
informasi tentang libur sekolah, kemajuan belajar siswa dan informasi
lainnya harus disampaikan secara akurat, cepat dan tepat.
Bagaiamanakah sistem komunikasi yang dibangun di sekolah
Anda? Apakah informasi yang disampaikan oleh sekolah kepada siswa, guru atau
orangtua murid sudah menggunakan media TIK? Ataukah lebih banyak dilakukan
secara tatap muka padahal bisa dilakukan dengan TIK? Sudahkan informasi
disampiakan secara akurat, cepat, tepat dan tidak terbatas oleh ruang dan
waktu? Semua itu akan memungkinkan bila difasilitasi dengan media komunikasi
berbasis TIK.
3.
Kebutuhan
Website Sekolah
Sejalan
dengan meningkatkan kebutuhan akan informasi suatu sekolah, maka banyak
sekolah-sekolah yang mengembangkan website. Website atau situs dapat diartikan
sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam
atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik
yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang
saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan
halaman (hyperlink).
Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi
informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi
informasi website selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah
berasal dari pemilik serta pengguna website. Contoh website statis adalah
berisi profil perusahaan, sedangkan website dinamis adalah seperti Friendster,
Facebook, Multiply, dll. Dalam sisi pengembangannya, website statis hanya bisa
diupdate oleh pemiliknya saja, sedangkan website dinamis bisa diupdate oleh
pengguna maupun pemilik.
Web
sekolah harus bersifat dinamis yaitu isi informasi web
selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari
pemilik serta pengguna web. Mengapa demikian? Karena web sekolah
bertujuan untuk meningkatkan penyebaran informasi kepada masyarakat dan
meningkatkan daya interaktif sekolah dengan siswa. Untuk itu, sekolah harus
menyediakan informasi yang terbarukan (update) setiap hari.
Dalam
pengembangan website sekolah, harus
menentukan untuk siapa teknologi dan informasi itu dikelola, siapa yang
diharapkan dapat memetik manfaat atau disebut juga ruang lingkup sasaran yang
diharapkan. Harus dipahami bahwa web yang baik perlu memenuhi beberapa
indikator serta kriteria mutu. Puncak pertimbangan utama adalah sejauh mana web
dapat memenuhi kepuasan pelanggan atau pengunjung. Dilihat dari kebutuhannya
pengelolan web sekolah harus memenuhi
kriteria penunjang pengelolaan, pembelajaran, dan interaksi sosial. Pada ketiga
aspek itu sekolah perlu mengembangkan skala prioritas untuk mengembangkan web
secara bertahap dan berkesinambungan agar tingkat kemajuan sekolah tercermin
pada perkembangan webnya.
Apakah
sekolah Anda telah memiliki website? Beberapa kegunaan Website sekolah
diantaranya:
a. Memperkenalkan profil
sekolah sehingga masyarakat mengetahui informasi apapun tentang sekolah
seperti: Fasilitas yang tersedia , Kurikulum intra dan ekstra kurikuler
termasuk materi pembelajaran online dan pustaka maya, prestasi yang telah
diraih oleh sekolah, informasi mengenai perencanaan sekolah dan kebutuhan
biaya, macam dan kualitas Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan sekolah.
Jumlah dan kualifikasi tenaga pendidik dan kependidikan yang ada.
b. Sebagai media komunikasi antara sekolah
dengan dunia luar, bentuk komunikasi yang terjalin diantaranya: komunikasi
antara siswa dengan guru terkait pelaksanaan pembelajaran, komunikasi antar
siswa melalui media forum, komunikasi antara orang tua siswa/calon siswa dengan
sekolah melalui media email ataupun form kontak di website, komunikasi antara
sekolah dengan institusi pendidikan di dalam/luar negeri, komunikasi antara
sekolah dengan alumni.
c. Sebagai media resmi
sekolah untuk media publikasi informasi resmi ke masyarakat, seperti:
Pengumuman, Perss release, Berita resmi sekolah.
4.
Kebutuhan
TIK untuk Pembelajaran
Ketika kita berbicara tentang TIK
untuk pembelajaran, maka termasuk pula di dalamnya media audio, televisi, film,
VCD/DVD Pembelajaran, dan media internet.
Keunggulan Media Audio bila digunakan
dalam pebelajaran antara lain media audio sangat cocok untuk pelajaran bahasa,
dapat diulang dengan mudah, sesuai dengan kebutuhan pembelajaran, dapat
meningkatkan kemampuan imajinasi siswa, melatih siswa untuk menjadi pendengar
yang baik. Namun demikian media audio juga memiliki kekurangan antara lain
pesan yang disampaikan bersifat abstrak, dan kurang dapat menjelaskan detail,
untuk menghasilkan suara yang bagus, perlu direkam di ruang khusus”kedap
suara”.
Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Audio
adalah sebaia berikut (1)sebelum digunakan di kelas sebaiknya guru mencoba
terlebih dahulu di rumah, sehingga guru memahami betul isi program yang akan
disajikan, (2) sebelum diperdengarkan, sebaiknya guru harus menjelaskan tentang
poin-poin yang harus diperhatikan selama mendengarkan, (3)yakinkan bahwa
seluruh siswa dapat mendengar suara dari audio, (4) matikan kaset, apabila
siswa tampak tidak memperhatikan penjelasan dari audio, (5) apabila ada materi
yang kurang jelas, guru dapat mengulang bagian yang dianggap kurang jelas, (6)
penjelasan dari audio sebaiknya ditambah dengan penjelasan guru, (7) setelah
selesai mendengarkan, siswa dapat diberi tugas lanjutan, misalnya praktek
bercakap-cakap sesama teman.
Selain
media audio, sarana TIK yang sering juga digunakan dalam pembelajaran adalah
media televisi. Pustekkom sejak tahun 2004 telah mengembangkan saluran televisi
yang mengkhususkan pada siaran pendidikan yaitu TV edukasi (TVE). Keunggulan
Media Televisi antara lain (1)dapat digunakan setiap saat, sesuai dengan
ketersediaan waktu siswa, (2)dapat digunakan di sekolah, di rumah, di mana saja
selama masih ada aliran listrik dan penerima siaran televisi (3)dapat
menampilkan seluruh unsur media (gerakan, suara, dan animasi), (4) materi
yang disiarkan umumnya bersifat baru up to date. (5) dapat juga digunakan dalam pembelajaran klasikal,
dan (6) tidak perlu kemampuan khusus dalam mengoperasikannya.
Di
samping keunggulan yang dimilikinya, media televisi juga memiliki kekurangan
antara lain (1) perlu adanya aliran listrik, dan perangkat peneriam televisi,
(2)sangat tergantung pada jadwal siaran, (3) seringkali jadwal siaran tidak
cocok dengan jadwal pelajaran di sekolah, (4) tidak dapat distop/dihentikan
siarannya (kalau program VCD/Video bisa dihentikan dan dikendalikan
pemanfaatannya)
Penggunaan
media televisi hendaknya menerapkan
rinsip-prinsip penggunaan sebagai berikut : (1) sebelum dimanfaatkan yakinkan
tidak ada perubahan jadwal siaran, (2) beri arahan dan petunjuk siswa tentang
apa-apa yang perlu diperhatikan selama menonton televisi, (3)hindari penggunaan
televisi tanpa ditemani oleh guru.
Selain
radio dan televisi, TIK yang umum digunakan adalah internet. Keunggulan Media
Internet bila digunakan dalam pembelajaran antara lain
·
Dapat
digunakan setiap saat, sesuai dengan ketersediaan waktu siswa
·
Dapat
digunakan di sekolah, di rumah, di mana saja selama masih ada koneksi internet
·
Dapat
menampilkan seluruh unsur media (gerakan, suara, dan animasi)
·
Materi
yang ada umumnya bersifat up date.
·
Sangat
cocok untuk tindak lanjut pembelajaran dan tugas-tugas mandiri.
·
Dapat
juga digunakan dalam pembelajaran klasikal.
Selain memilki keunggulan, k ekurangan
media Interner antara lain perlu adanya aliran listrik, sarana komputer, dan
akses internet serta perlu kemampuan khusus untuk memanfaatkannya.
Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Internet
·
Sebelum
dimanfaatkan secara klasikal, sebaiknya dipreview terlebih dahulu apa-apa yang
akan disajikan.
·
Beri
arahan dan petunjuk siswa tentang cara mencari materi-materi yang cocok.
·
Hindari
penggunaan internet tanpa penjelasan apa yang akan dicari oleh siswa.
Pemanfaatan Internet sebagai media
pembelajaran memungkinkan siswa untuk
belajar secara mandiri. Informasi yang diberikan server-computers itu dapat
berasal dari commercial businesses (.com), goverment services (.gov), nonprofit
organizations (.org), educational institutions (.edu) atau artistic and
cultural groups (.arts). Dengan menggunakan internet, siswa dapat berperan
sebagai seorang peneliti, menjadi seorang analis, tidak hanya konsumen
informasi saja. Mereka menganalisis informasi yang relevan dengan pembelajaran.
Siswa dapat melakukan pencarian yang sesuai dengan kehidupan nyatanya (real
life). Siswa dan guru tidak perlu hadir secara fisik di kelas (classroom
meeting), karena siswa dapat mempelajari bahan ajar dan mengerjakan tugas-tugas
pembelajaran serta ujian dengan cara mengakses jaringan komputer yang telah
ditetapkan secara online. Siswa juga dapat belajar bekerjasama (collaborative)
satu sama lain. Mereka dapat saling berkirim e-mail (electronic mail) untuk
mendiskusikan bahan ajar. Kemudian, selain mengerjakan tugas-tugas pembelajaran
dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru siswa dapat
berkomunikasi dengan teman sekelasnya.
Berikut ini hal-hal yang dapat
difasilitasi oleh adanya Internet: Discovery
(penemuan), ini meliputi browsing dan
pencarian informasi-informasi tertentu. Communication
(komunikasi), Internet menyediakan jaringan komunikasi yang cepat dan murah
dari mulai pesan-pesan yang berupa buletin sampai dengan pertukaran komunikasi
yang bersifat kompleks antar atau inter-organisasi. Juga termasuk diantaranya
transfer informasi (antar komputer) dan proses informasi. Media komunikasi yang
utama seperti e-mail, chat group (percakapan secara berkelompok), dan newsgroup
(gabungan kelompok yang bertukar berita). Collaboration (kolaborasi), seiring
dengan semakin meningkatnya komunikasi, dan kolaborasi antar media elektronik
baik itu antar individu maupun antar kelompok maka beberapa fasilitas canggih
dan modern pun mulai digunakan dari mulai screen sharing sampai dengan
teleconferencing. Kolaborasi juga meliputi jasa/pelayanan resource-sharing
(pertukaran sumber-sumber informasi), yang menyediakan akses pada server-server
yang sesuai dengan bidangnya masing-masing.
5.
Pentingnya
Pengelolaan TIK di Sekolah
Mengapa TIK perlu dikelola di sekolah?
Sebagaimana hasil pemantauan dan evaluasi
pemanfaatan TIK yang dilakukan oleh
Pustekkom, ditemukan kenyataan bahwa perangkat TIK yang diberikan ke
sekolah-sekolah banyak yang belum dimanfaatkan dan dikelola secara baik. Alasan tidak dimanfaatkannya
fasilitas tersebut antara lain masalah SDM.
Guru-guru belum memahami tentang cara pemanfaatan fasilitas tersebut
atau guru kurang motivasi dalam memanfataan fasilitas tersebut karena konten
yang ada tidak berkaitan langsung dengan kurikulum yang harus dicapai.
Selain itu sering pula disampaikan
oleh sekolah bahwa tidak dimanfaatkannya fasilitas TIK akibat masalah
infrastruktur. Fasilitas TIK yang diberikan tidak dapat berfungsi lagi.
Penyebabnya antara lain karena terlalu lama tidak dipakai dan tidak dilakukan
perawatan. Beberapa sekolah yang diberikan fasilitas internet (schoolnet)
bahkan tidak pernah melakukan pengecekan
apakah koneksi i nternetnya hidup atau mati. Ketika dilakukan pengecekan oleh
petugas ternyata koneksinya terputus akibat ada kabel yang terputus. Sementara
itu kerusakannya tidak dilaporkan ke penyedia jasa telekomunikasi (provider).
Pengelolaan TIK di sekolah pada
intinya dilakukan agar fasilitas TIK dapat digunakan secara tepat guna dan
sesuai dengan kebutuhan siswa maupun guru. Beberapa sekolah telah memiliki tim
khusus (tenaga Pusat Sumber Belajar) yang bertugas menangani pemanfaatan TIK di
sekolah tersebut. Tenaga Pusat Sumber
Belajar memiliki tugas membantu guru dan siswa mulai dari pemilihan konten
pembelajaran yang sesuai, produksi media pembelajaran, konsultasi dan pelatihan
pemanfaatan TIK dan memfasilitasi guru dalam pemanfaatan TIK di kelas maupun di
labolatorium. Beberapa sekolah hanya memiliki satu orang petugas (teknisi) yang
bertugas memelihara perangkat TIK di sekolah. Bahkan beberapa sekolah tidak
memiliki petugas sama sekali yang secara khusus menangani fasilitas TIK.
Bagaimanakah kondisi di sekolah Anda?
Pengelolaan TIK di sekolah dipandang
penting mengingat bahwa layanan e-administrasi sekolah maupun layanan
e-pembelajaran perlu didukung dengan fasilitas yang memadai, terawat dan selalu
siap digunakan. Sebagai contoh ketika sekolah harus menyampaikan laporan kepada
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Propinsi yang dikirim secara elektronik, maka
tidak ada alasan laporan terlambat karena komputer rusak atau internet
mengalami gangguan. Untuk itu pengelolaan dan pemeliharaan perangkat TIK sangat
penting. pihak sekolah perlu memahami pentingnya proses perencanaan, dan
evaluasi untuk memantau penggunaan TIK dalam proses belajar mengajar sekaligus
untuk membangun budaya teknologi
informasi
di sekolah
6.
Pentingnya
Pengembangan Budaya TIK di sekolah
Terbentuknya budaya TIK di sekolah
memungkinkan terbentuknhya learning organisation (organisasi belajar). Setiap
individu yang ada di sekolah akan selalu haus akan informasi yang diperoleh
dari TIK. Mereka akan selalu mencari sesuatu yang baru yang berguna untuk
pengembangan dirinya. Mereka sadar bahwa dalam dunia virtual atau dunia maya
akan tersedia informasi yang selalu terupdate, dan tersedia sumber belajar yang berlimpah yang
dapat diperoleh secara gratis. Selain itu mereka juga dapat memanfaatkan TIK
untuk dapat berkomunikasi dengan dunia luar.
Dukungan pimpinan sekolah dalam
membangun budaya sekolah yang mendukung pembelajaran aktif berbasis teknologi
informasi
dan komunikasi (TIK) menjadi faktor penting
dalam pengembangan teknologi
informasi
bagi siswa. Dukungan itu bukan hanya dalam bentuk menyediakan fasilitas TIK dan
melatih keterampilan guru-guru untuk menggunakannya, tetapi juga pengawasan dan
pembinaan terhadap penggunaan TIK di sekolah. Penerapan TIK dalam kegiatan pembelajaran bukan lagi merupakan hal yang
baru bagi dunia pendidikan, tetapi sudah menjadi suatu kebutuhan. Tingkat
efektivitas pengajaran TIK di sekolah dapat menjadi bumerang bagi pihak
manajemen sekolah ketika tidak memahami bagaimana mengontrol penggunaan teknologi
informasi
di sekolah. Pendidikan tidak hanya memerlukan guru yang akrab dengan teknologi, melainkan juga bagaimana
pihak manajemen sekolah dapat mendukung penggunaan teknologi yang berada di sekolah
sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal.
Budaya TIK di sekolah akan mendorong
pemanfaatan fasilitas TIK secara maksimal. Apabila telah terbentuk budaya TIK
maka semua unsur sekolah baik guru, siswa, maupun tenaga tata usaha akan merasa
ada sesuatu yang hilang apabila belum memanfaatkan TIK. Dalam kondisi demikian
maka apabila ada fasilitas TIK yang mengalami gangguan akan segera terdeteksi.
Dengan demikian fasilitas TIK akan termanfaatkan secara maksimal. Selain itu merekapun akan secara sadar untuk
tetap menjaga dan memelihara fasilitas
yang ada di sekolah sehingga setiap saat akan siap digunakan.
Apabila TIK merupakan suatu hal yang sudah sangat diperlukan, untuk itu tingkatkan terus pemanfaatan TIK dalam proses belajar mengajar di sekolah. Untuk meningkatkannya silakan kunjungi http://pcahyono.blogspot.com/2012/07/berpacu-dalam-teknologi.html#berpacu
BalasHapussalam...
Berpacu dalam teknologi...