Sabtu, 18 Februari 2012

Pedoman Pengembangan Bisnis Center

BUSINESS CENTRE SMK
JALAN MENUJU GENERASI WIRAUSAHA

A.            Rasional
Salah satu kelemahan pendidikan formal kita adalah lemahnya interaksi sosial, padahal interaksi sosial adalah rohnya pendidikan karena pada hakekatnya pendidikan harus dapat memberi manfaat dan bekal yang memadai bagi para siswa sehingga mampu beradaptasi dengan persoalan hidupnya. Menurut YB Mangunwijaya dalam pendidikan tidak melulu did kelas namun semenjak dalam asuhan orang tuanya, selanjutnya mendapat pendidikan di sekolah dengan seluruh interaksinya. Pendidikan yang mengedepankan unsur interaksi sosial yang memadai akan sangat bermanfaat bagi kemajuan bangsa. Siswa tak hanya mendapatkan ilmu sebagai kepustakaan dalam otaknya saja namun ilmu itu akan punya makna baik bagi diri maupun lingkungannya.

Pendidikan dengan basis interaksi sosial akan menjamin siswa mampu menerapkan ilmunya dalam praktek kehidupan, dan dipastikan mereka tidak akan kesusahan untuk mendapatkan pekerjaan dan menciptakan lapangan pekerjaan, pendidikan harus mempunyai pengaruh terhadap produktifitas bangsa dan  berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
Saat ini angka pengangguran terdidik sangat tinggi, dan setiap tahun terus bertambah hal ini karena pendidikan belum dapat secara utuh memberikan bekal yang memadai bagi para lulusannya untuk cepat beradaptasi dengan persoalan pekerjaan meskipun diotak mereka sudah cukup banyak pengetahuan dan informasi yang cemerlang serta mutakhir. Akan tetapi bagaimana implementasi ilmu dan informasi itu untuk menghadapi persolan kehidupan nyata masih mengalami banyak kesulitan dan hambatan.
SMK sebagai salah satu tempat pendidikan formal juga mengalami persoalan yang sama, dan solusi untuk persoalan tersebut adalah optimalisasi potensi sekolah dengan program Business Centre.

B.            Business Centre
Potensi SMK yang meliputi SDM Guru dan Tenaga Kependidikan   lainnya, Fasilitas baik berupa sarana, prasarana dan kebijakan serta kurikulum ternyata dapat mendorong terwujudnya pendidikan yang senantiasa dapat berinteraksi dengan lingkungan, baik sosial, budaya, maupun ekonomi. Pengenalan dan Praktek nyata dalam kehidupan masyarakat yang sebenarnya dapat diterapkan untuk memberikan kesempatan bagi sekolah untuk masuk dalam interaksi tersebut.
Bentuk dari kesempatan yang diberikan kepada sekolah untuk belajar berinteraksi dengan masyarakat dalam bidang ekonomi dapat berupa usaha perdagangan dalam berbagai jenis dan macamnya, dan inilah yang disebut dengan ProgramBusiness Centre.

C.      Tujuan Program
1.         Mewujudkan berdirinya laboratorium bisnis/perdagangan yang berfungsi sebagai wahana interaksi sosial dan ekonomi bagi warga sekolah terutama siswa dan guru.
2.         Menghasilkan tamatan SMK yang memiliki jiwa entrepreneurship / kewirausahaan dan siap mandiri dalam upaya meningkatkan fungsi pendidikan sebagai lembaga pencetak generasi produktif.

D.           Sasaran Program
Program Business Centre ini sasarannya adalah seluruh warga sekolah utamanya siswa dan guru melalui berbagai kegiatan ekonomi dan produksi.

E.            Bentuk Pelaksanaan Program
Kegiatan Business Centre ini dapat berupa :
1.         Perdagangan Retail
2.         Perdagangan Grosir
3.         Penjualan langsung (door to door/ direct selling)
4.         Pemasok / Taking Order
5.         Produksi barang
6.         Layanan jasa penjualan ( sales managemen service )

F.             Tahapan Pelaksanaan Program
1.      Sosialisasi Program berupa Penanaman Konsep Bisnis yang benar kepada Guru dan Pengelola BC, meliputi ;
·                Bisnis harus dimulai dengan investasi Tenaga, Pikiran, Waktu dan Dana
·           85% hasil bersih usaha harus dikembalikan untuk investasi hingga minimal 10 kali perputaran modal
·               Titik Pulang Pokok (BEP) maksimal 5 kali perputaran modal kerja
·        BC harus berfungsi sebagai basic pembelajaran kewirausahaan dan kompetensi lainnya dalam bidang bisnis/penjualan.
2.              Fase Pencitraan
Tahap yang memungkinkan BC menjadi tempat yang mampu berkompetensi didalam pasar yang disebabkan membangun image usaha yang meliputi :
·               Layanan Prima
·               Harga Kompetetif
·               Amanah/Lembaga yang dapat dipercaya
·               Minim Konflik
·               Pemanfataan TIK
·               Taat Pajak
·               Tepat laporan
·               Sistem Managemen Baku
3.             Fase Real Bisnis :
Tahap ini merupakan tahap krusial yang mengharuskan seluruh managemen BC mampu menerapkan sistem yang sesuai dengan pasar, seperti :
·               Bisnis harus sudah betul-betul menggunakan sistem yang match dengan pasar
·               Tingkat keuntungan dan efektifitas bisnis cukup tinggi
·               Posisi tawar di pasar cukup kuat
·               Ketergantungan pelanggan terhadap bisnis centre cukup tingigi
4.              Fase Ekspansi dan Deversifikasi :
Tahap pengembangan BC hingga memiliki berbagai aktivitas tinggi dan mampu menambah berbagai obyek usaha seperti ;
·               Penambahan unit kegiatan
·               Memperbanyak stokis
·               Memperbanyak Out let
·               Menjadi grosir atau suplier untuk beberapa jenis barang
·               Menjadi tempat prakerin yang representatif
·               Menjadi pusat jaringan bisnis antar sekolah
5.         Fase Membangun Jaringan Bisnis
6.         Fase membangun Holding   

G.        Implementasi BC dalam pembelajaran
Aktifitas BC seluruhnya harus menjadi basic dalam proses interaksi pembelajaran yang relevan dengan struktur program kurikulum, BC harus berperan untuk mendekatkan atau mewujudkan interaksi sosial dan ekonomi melalui pembelajaran kewirausahaan maupun kompetensi bisnis atau perdagangan lainnya.
Contoh implementasi BC dalam pembelajaran ada dalam format terlampir.
H.        Pengelolaan BC / Managemen BC
1.       Personalia BC
Personalia BC sebaiknya adalah gabungan antara Guru dengan Praktisi atau profesional, hal ini agar pengelolaan BC lebih fokus dan terjamin kelangsungan aktivitasnya, pembagian tugas masing-masing dapat dilaksanakan sbb :
a.      Penanggung jawab                                     :   Kepala Sekolah
b.      Manager BC                                               :   Praktisi / Profesional
c.      Bag keuangan                                            :   Guru
d.      Bag Pengadaan                                          :   Praktisi
e.      Bag Personalia                                           :  Guru
f.       Bag Kelembagaan                                      :  Guru
g.      Bag Gudang dan Perlengkapan                 : Praktisi
2.       Struktur Organisasi terlampir
3.       Managemen Keuangan
a.      Seluruh aktivitas keuangan BC harus menggunakan standar akuntansi yang sesuai dengan PSAK
b.      Diupayakan laporan keuangan / income statemen disusun tiap bulan dengan menggunakan sistem komputer akuntansi, sehingga transparansi dan akuntabilitas dapat terjaga
c.      Laporan Keuangan meliputi :
·                Neraca BC
·                Laporan Laba Rugi
·                Laporan Perubahan Modal / Equitas
·                Laporan Arus Kas
·                Laporan Penjualan dan Pembelian
·       Buku Hutang, Buku Pihutang dan Buku Rekapitulasi Pelanggan baik siswa maupun guru atau warga sekolah lainnya.
·                Analisis Ratio
·                Laporan Bulanan BC
4.       Badan Hukum BC
Untuk lebih meningkatkan eksistensi BC dan memperlancar anteraksi transaksi dengan klien atau pelanggan, BC sebaiknya berbadan hukum. Alternatif bentuk badan hukum yang bisa kita gunakan adalah CV/Perseroan Komanditer dengan jenis usaha Usaha Dagang (UD).
Komposisi Personalia yang duduk dalam Badan Hukum BC dapat diatur sbb :
Persero Pasif   :   
a.         Kepala Sekolah
b.         Ketua Komite
c.         Wakil Orang Tua Murid
Pesero Aktif
a.         Guru ( minimal 5 orang )
b.         Praktisi ( manager )
c.         Karyawan ( 2 orang )

I.          Pelaporan
Pelaksanaan program BC disekolah harus senantiasa dilaporkan secara berkala, minimal 6 bulan sekali dalam bentuk laporan singkat perkembangan BC SMK yang berisi :
a.         Omzet / Peredaran Usaha perbulan
b.         Cash Flow / Laporan Arus Kas
c.         Data Suplier / Pemasok
d.         Jumlah Siswa dan Guru yang terlibat
e.         Implementasi BC dalam menunjang KBM
f.          Hambatan dan Masalah dalam pengembangan BC serta Saran

J.         LAIN-LAIN
Kondisi sekolah yang berbeda-beda dan permasalahan yang dihadapi juga berbeda maka perlu strategi yang akurat dalam penerapan program BC. Namun secara umum perlu ada standardisasi dalam menghadapi persoalan tersebut. Dalam lampiran berikut ada beberapa kiat yang mungkin dapat digunakan untuk pedoman dalam mengawali, mengawal, dan mengembangkan BC agar program ini menjadi dinamisator program sekolah secara keseluruhan.
Program BC ini jika dikelola dan dilaksanakan dengan menggunakan pedoman baku, serta kesungguhan dan komitmen yang kuat dari seluruh warga sekolah akan dapat membentuk komunitas atau lingkungan sekolah yang memiliki kepekaan terhadap produktifitas warga sekolah, kemandirian, pencitraan/goodwill, efektifitas potensi sekolah khususnya sumberdaya manusia siswa dan guru serta perlatannya. Lebih jauh lagi jika sudah mampu untuk mengidentifikasi potensi siswa dalam bidang pengelolaan bisnis dapat dibentuk KELAS JURAGAN.


Lampiran Pedoman BC

1.       Kiat-kiat mengelola BC
a.       Langkah awal melaksanakan program BC di SMK
·                Sosialisasi program oleh KS dengan prinsip keterbukaan  dan komitmen kuat tentang pentingnya program bagi kemajuan sekolah
·               Disampaikan bahwa BC adalah laboratorium pembelajaran interaksi sosial ekonomi, yang berfungsi untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran di SMK dalam rangka mengurangi kesenjangan antara teori dengan praktek serta embrio lahirnya wirausaha dari SMK
·               BC merupakan aktifitas pembelajaran yang mengedepankan proses interaksi, transaksi dan komunikasi antara sekolah dengan dunia bisnis/perdagangan yang dilaksanakan secara terus menerus/kontinyu dengan pendekatan akademis dan dilapoprkan secara berkala juga menggunakan pendekatan akademis serta menyangkut seluruh aspek Normatif, Adapatif dan Produktif.
·               BC dikatakan berhasil jika dapat melibatkan sebanyak mungkin warga sekolah terutama siswa, melalui pendekatan akademis dan pembimbingan yang intensif.
·               Kepala Sekolah harus terlibat secara aktif minimal pada awal program dengan melakukan studi observasi, praktek langsung dan berada dilingkungan bisnis bersama siswa dan guru dalam rangka mengidentifikasi persoalan yang kelak akan dihadapi dalam mengelola BC
·               Kepala sekolah harus memiliki kepercayan penuh terhadap seluruh komponen guru dan karyawan bahwa BC disekolah dapat dilaksanakan dan berkembang dengan baik.
·               Informasikan kepada Steak Holder sekolah khususnya Orang Tua wali, Komite sekolah dan Dinas Pendidikan tentang kegiatan ini, syukur jika dibuat manual program BC di Sekolah.
b.       Saat Pembentukan team BC sekolah
·               Serahkan pembentukan team BC pada Program Keahlian yang relevan serta libatkan secara aktif guru kewirausahaan di setiap Program Keahlian.
·               Kepala Sekolah jangan apriori dan mengambil keputusan dengan berdasar asumsi tapi lebih berdasarkan kepercayaan penuh pada guru dan karyawan serta mengedepankan kepentingan sekolah.
·               Buatlah struktur program kurikulum dan penugasan kepada guru yang secara implisit mengakumulasi program BC menjadi salah satu pendukung terlaksananya KBM dan dihitung sebagai Tugas akademisnya.
·               Libatkan praktisi bisnis, melalui rekriutmen atau seleksi yang sepenuhnya diserahkan pada team BC.
c.       Tahap Pelaksanaan BC
·               Libatkan seluruh Guru dan Karyawan dalam BC dengan membuat Buku pelanggan BC, dan hitunglah pesanan guru tiap bulannya
·               Buatlah Maping tentang potensi pesanan dari outlet yang diinventaris oleh siswa, melalui Guru Kewirausahaan di masing-masing kelas.
·               Monitor dan Supervisi mingguan perlu dilaksanakan pada tahun pertama pelaksanaan BC. Dan selama tahapan ini Kepala sekolah berupaya membangun link atau mencari sumber distribusi barang, dalam rangka memberikan masukan bagi Team BC
·               Berikan tugas kepada guru yang terlibat dalam team BC untuk mencari suplier atau pemasok yang kompetetif melalui manager BC.
d.       Managemen keuangan
Tahap ini adalah tahap yang sangat krusial dan diperlukan keterbukaan semua pihak, Kepala sekolah harus mampu melakukan komunikasi yang akurat dan kesadaran untuk menyampaikan apa adanya serta amanah.
Buatlah laporan tentang   ;
·               Omzet Penjualan
·               Cash Flow
·               Prosentase rata-rata tingkat keuntungan
·               Bonus dan Discaount yang telah diperoleh
·               Standar Biaya Operasional BC
Pembagian Hasil dari BC Team sebaiknya jangan dilakukan pada awal-awal perputaran modal kerja sampai dengan minimal 5 kali putaran. Jika guru ingin memperoleh hasil, guru harus terlibat dalam penjualan atau transaksi melalui pembukaan outlet sendiri/pesanan sendiri.

2.       Membangun Kepercayaan Pelanggan/Pemasok
a.         Tepat waktu dalam pembayaran, meskipun cash flow tidak mencukupi, harus diusahakan tepat dengan melakukan perjanjian ulang atau melepas barang dengan resiko tanpa keuntungan.
b.         Jangan menjanjikan sesuatu pada pelanggan jika BC belum memiliki kepastian tentang janji tersebut
c.         Pada tahap awal diingatkan bahwa BC merupakan Laboratorium Bisnis, jadi eksistensi dan kelangsungan BC menjadi target utama meskipun pencapaian profit masih dalam perhitungan yang belum proporsional.
d.         Laksanakan BC dengan White Business, artinya bisnis dengan konsep kejujuran, amanah, dan kepercayaan dalam perjanjian maupun transaksi.
e.         Bagi siswa yang mengalami masalah dalam hal pembayaran dan penagihan, harus ditangani dengan cara bisnis dan jangan melalui penyelesaian sanksi, tetapi deberi kesempatan untuk transaksi lagi dengan perlakuan khusus.
f.          Dalam bisnis perhitungan L/R jika menggunakan sistem phisik baru dapat diketahui apada akhir bulan, jadi setiap transaksi yang menyebabkan selisih lebih antara jual dan beli belum tentu Laba, dan juga sebaliknya. BC dikatakan bagus jika eksistensi sepanjang tahun dapat ditegakkan serta kegiatan siswa di BC meningkat.

3.       Pengembangan BC
a.         Buka Out Let BC sebanyak-banyaknya meskipun omzetnya masih terbatas
b.         Beri kesempatan pada siswa untuk dapatr mengembangkan dirinya melalui pembukaan out let di rumah siswa, atau stokies di rumah siswa.
c.         Jika memungkinkan kontrak sebuah tempat di Pasar atau Pusat kegiatan Masyarakat, namun diusahakan jangan menggunkan modal berjalan.
d.         Ambil kesempatan pada moment tertentu untuk promosi kegiatan BC, dan libatkan siswa serta guru.
e.         Aktif melakukan kegiatan nego dengan suplier dalam rangka membangun jaringan dan memutus rantai distribusi untuk memperoleh harga murah.
   
 Proyeksi Laba BC Per Bulan
Nama SMK :   _____________________________________


Penjualan                                                           : _______________________

HPP                                                                    
Pembelian             : _____________________
Biaya Penyerta     : _____________________

                                                          ________________________

Biaya Operasional dan Pemeliharaan :
a.__________________________
b.__________________________
c.__________________________
d.__________________________
e.__________________________                     ________________________

                                                Laba Bersih       : ________________________


Prediksi Piutang mengendap : _________________ Hari / Minggu/Bulan
Standar Nominal Cash Flow   : _________________ Minggu/Bulan
Prediksi Keterlibatan Siswa    :
a. Catur wulan Ke                   :   ________________ Siswa
b. Catur Wulan Ke II                :  ________________  Siswa
c. Catur Wulan ke III                :  ________________ Siswa

Prediksi Keterlibatan Guru      Th I   :  ____________ Guru
                                                 Th II :  ____________ Guru
                                                 Th III : ____________ Guru



Jumlah Macam Kegiatan  :
  1. Open Store
  2. Direct Selling
  3. Bazar / Operasi Pasar
  4. Grossir
  5. _______________________
  6. _______________________

 Sharing Dana :
a.    25 %                                  d. 75%
b.    35 %                                  e. 100 %
c.    50%                                   f.  _____%

Kendala / Handycap   :
  1. ____________________________________________
  2. ____________________________________________
  3. ____________________________________________
  4. ____________________________________________
  5. ____________________________________________
Solusi                         :
a.    ____________________________________________
b.    ____________________________________________
c.    ____________________________________________
d.    ____________________________________________
e.    ____________________________________________


 Penanggung Jawab BC                                                Manager BC




_____________________                                             _____________________


sumber : Bimtek Binis Center


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa komentar ya...